"Mie Ayam Tumini" |
Berita Kuliner | Mampirdolo.blogspot.com - Mie ayam adalah jenis kuliner yang mudah ditemui di mana saja, Rasanya yang nikmat memang banyak digemari banyak kalangan terlebih lagi jika dipadukan dengan bakso.
Hampir semua daerah di Indonesia memiliki jagoan masing-masing untuk kuliner yang satu ini, tak terkecuali Yogyakarta. Dari sekian banyak tempat yang menjual Mie ayam di Kota Pelajar ini, warung Mie ayam Bu Tumini adalah salah satu yang terkenal.
Beralamat di Jalan Imogiri Timur Nomor 187 Umbul Harjo, Yogyakarta, atau tepat di utara pintu masuk Terminal Giwangan, warung ini selalu ramai disesaki pelanggan.
Waluyo (35), salah satu pegawai Mie Ayam Bu Tumini menuturkan bahwa warung ini telah ada sejak awal tahun 1990-an.
Rasanya yang mantap dan memiliki ciri khas yang tidak Anda temukan di warung Mie ayam lainnya membuat warung ini mampu bertahan di tengah menjamurnya warung mi ayam.
Mie Ayam Bu Tumini memiliki Mie dengan ciri khas ukuran yang cukup besar serta kuah yang kental berwarna kecoklatan. Kuah dengan cita rasa gurih manis tersebut berasal dari proses pemasakan ayam yang digunakan untuk toping Mie ayam.
Saat Anda mencicipi Mie ayam ini, kenyalnya Mie berpadu pas dengan gurih manisnya kuah. Rasanya akan semakin pas dengan tambahan sambal.
"Untuk menjaga kualitas rasa, kami membuat sendiri Mie-nya. Dalam sehari, kami menghabiskan terigu sekitar 70 kilogram. Jika ditotal dengan Mie yang diambil pedagang lainnya, jumlahnya bisa mencapai dua kuintal," ujar Waluyo.
Untuk ayam, dalam sehari, warung Mie ayam yang buka mulai pukul 10.00 pagi tersebut menghabiskan ayam sekitar 50 kilogram. Waluyo menjelaskan, jika dihitung, dalam sehari warung tersebut bisa menjual lebih dari 700 porsi Mie ayam.
"Setiap satu kilogram tepung terigu menghasilkan 11 porsi Mie ayam," ujarnya.
Untuk harga, satu porsi Mie ayam biasa cukup dibayar dengan Rp 8.000, Mie ayam jumbo Rp 10.000, Mie ayam ekstra ayam Rp 10.000, Mie ayam ceker Rp 10.000, sedangkan sawi ayam Rp 5.000.
Meskipun setiap harinya selalu dipadati pembeli, Mie Ayam Bu Tumini tidak memiliki cabang. Setiap pembeli harus rela antre untuk mendapatkan satu porsi Mie ayam legendaris ini, terlebih pada jam makan siang.
Hal tersebut juga harus dialami oleh Dian (28). "Jika datang ke sini pasti selalu ramai dan antre. Meskipun harus antre, rasanya sebanding. Kuahnya yang kental dan gurih manis tidak ditemukan di Mie ayam lainnya," ungkapnya.
Di warung ini, pengunjung hanya bisa memesan Mie ayam kerena tidak ada pilihan menu makanan lainnya. Namun, ada beberapa pilihan Mie ayam, yakni Mie ayam ceker, Mie ayam jumbo, Mie ayam ekstra ayam, dan ada juga pilihan sawi ayam.
0 komentar:
Posting Komentar