Berita Menarik | Mampirdolo.blogspot.com - Go-Jek sedang dirundung masalah. Bukan masalah dengan ojek pangkalan, tetapi lebih kepada perihal internal. Sepertinya, promo tarif murah yang diberlakukan Go-Jek berbuah kekisruhan dalam manajemen keuangan layanan berbasis aplikasi ini.
Manajemen Go-Jek telah mengumumkan akan menurunkan tarif pengemudi, dari mulai Rp4.000 per kilometer menjadi Rp3.000 per kilometernya. Alasan penurunan tarif ini diklaim Go-Jek adalah untuk membantu menutupi kerugian yang selama ini dialami perusahaan karena tarif promo yang diberlakukan.
"Sejak sebelum Agustus, Manajemen telah mengeluarkan dana untuk promosi agar jumlah order yang didapat driver meningkat. Sejak saat itu sampai saat ini Manajemen tetap beroperasi dengan merugi demi kesejahteraan rekan-rekan driver. Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi sedikit kerugian demi menjamin kesejahteraan rekan-rekan dan keluarga," tulis pesan singkat Manajemen Go-Jek kepada seluruh pengemudi.
Penurunan tarif ini pun disambut dengan ancaman mogok dari sejumlah pengemudi.
Sebagaimana diketahui, selama beberapa bulan terakhir Go-Jek memberikan tarif promo untuk Jabodetabek sebesar Rp10.000 untuk jarak maksimum 25 kilometer. Sementara, untuk wilayah di luar Jabodetabek, tarif diberlakukan yakni sebesar Rp15.000.
Jika dibandingkan dengan tarif normal bukan promo, maka sebagai gambaran, penghitungan untuk 25 kilometer (dengan tarif Rp4.000) dihargai Rp100.000, dan pengemudi menerima Rp80.000 dan manajemen Rp20.000. Namun dengan adanya potongan, maka harga untuk 25 kilometer menjadi Rp75.000 dengan Rp15.000 untuk manajemen. Sehingga, pengemudi hanya menerima Rp60.000
Selain itu, penghasilan pengemudi Go-Jek juga dipotong tiap bulannya untuk menyicil ponsel, jaket dan helm sebesar Rp12.000. Sejumlah ketentuan mengenai tarif dan bonus juga kembali diatur.
"Bonus Rp50.000 akan diberikan setiap pengumpulan 8 poin," bunyi pesan singkat manajemen Go-Jek kepada para pengemudinya, Senin (2/11/2015).
Sebelumnya, Manajemen Go-Jek mengaku bahwa tarif promo yang diberikan perusahaan tidak akan membuat rugi. Untuk promo yang sedang dijalani, perusahaan bahkan tidak menyiapkan anggaran.
Corporate Officer Go-Jek Maulana Pandu pernah mengatakan, anggaran yang digunakan untuk promo tersebut adalah berasal dari dana promosi atau iklan perusahaan. Menurutnya, selama ini perusahaan belum pernah mengeluarkan biaya untuk melakukan promosi atau iklan di media.
Oleh karena itu, anggaran yang ada dialokasikan untuk harga promo tersebut.
Redaksi beritagar.id sudah mencoba menghubungi Manajemen Go-Jek untuk meminta penjelasan terkait penurunan tarif dan kerugian yang dialami Go-Jek. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pihak yang bersangkutan.
0 komentar:
Posting Komentar